Sabtu, 04 September 2010

INGIN BERTEMU RASULULLAH SAW

ingin mimpi bertemu Rasulullah

Seorang murid berjalan menuju rumah syaikhnya. Tampak di wajahnya sedang menginginkan sesuatu. Ketika sampai di rumah syaikhnya, dia duduk bersimpuh beradab di hadapan sang syaikh tak bergeming sedikitpun. Kemudian dengan wajah dan suara yang berwibawa itu, bertanyalah syaikh kepada muridnya,”apakah yang membuatmu datang kepadaku di tengah malam begini?” Dijawabnya dengan suara yang halus, “Wahai syaikh, sudah lama aku ingin melihat Nabiku SAW walau hanya lewat mimpi, tetapi keinginanku belum terkabul juga.”

“Oo..itu rupanya yang kau inginkan, tunggu sebentar.” Jawab syaikh. Dia mengeluarkan pena, kemudian menuliskan sesuatu untuk muridnya. “ini…bacalah setiap hari sebanyak seribu kali insya Allah kau akan bertemu dengan Nabimu.” Pulanglah murid membawa catatan dari sang syaikh dengan penuh harapan ia akan bertemu dengan RASULULLAH SAW.

Tetapi setelah beberapa minggu kembalilah murid ke rumah syaikhnya memberitahukan bahwa bacaan yang diberikannya tidak berpengaruh apa-apa. Kemudian syaikh memberikan bacaan baru untuk dicobanya lagi.

Sayangnya beberapa minggu setelah itu muridnya kembali lagi memberitahukan kejadian yang sama.

Setelah berdiam beberapa saat, berkatalah sang syaikh, “Nanti malam engkau datang ke rumahku untuk kuundang makan malam.” Sang murid menyetujui permintaan syaikhnya dengan penuh keheranan. Dia ingin bertemu Nabi, tetapi kenapa di undang makan malam.

Karena dia termasuk murid yang taat, dipenuhinyalah permintaan syaikhnya itu. Datanglah ia ke rumah syaikh untuk menikmati hidangan malamnya. Tenyata syaikh hanya menghidangkan ikan asin saja dan memerintahkan muridnya untuk menghabiskannya. “Makan, makanlah semua dan jangan biarkan tersisa sedikitpun!” Maka muridpun menghabiskan seluruh ikan asin yang ada. Setelah itu ia merasa kehausan karena memang ikan asin membuat orang haus. Tetapi ketika ingin meneguk air yang ada di depan matanya, sang syaikh melarangnya, “Kau tidak boleh meminum air itu hingga esok pagi, dan malam ini kau akan tidur di rumahku!” kata sang syaikh. Dengan penuh keheranan diturutinya perintah syaikh tadi.

Tetapi di malam hari ia susah untuk tidur karena kehausan. Ia membolak-balikkan badannya, hingga akhirnya tertidur karena kelelahan. Tetapi apa yang terjadi? Ia bermimpi bertemu syaikhnya membawakan satu ember air dingin lalu mengguyurkan ke badannya.

Kemudian terjagalah ia karena mimpi itu seakan-akan benar-benar terjadi pada dirinya. Kemudian ia mendapati syaikhnya telah berdiri di hadapannya dan berkata, “Apa yang kau impikan?” Dijawab olehnya, “Syaikh aku tidak bermimpi Nabiku SAW, aku memimpikanmu membawa air dingin lalu mengguyurkan ke badanku.” Tersenyumlah syaikh karena jawaban muridnya.

Kemudian dengan bijaksana ia berkata, “Jika cintamu pada RASULULLAH seperti cintamu pada air dingin itu kau akan MIMPI BERTEMU RASULULLAH.SAW.” Menangislah murid dan menyadari bahwa didalam dirinya belum ada rasa cinta kepada RASULULLAH, ia masih lebih mencintai dunia daripada RASULULLAH. Ia masih meninggalkan sunah-sunahnya. Ia masih menyakiti hati umat RASULULLAH.

Ia masih…masih…masih….ohh berapa banyak tenaga yang harus aku keluarkan untuk bertemu Nabiku, aku sadari Nabiku bukan sesuatu yang murah dan mudah untuk dipetik atau dibeli dengan uang. Aku hanya berharap semoga Nabiku mendengar keluhan yang keluar dari hatiku ini dan menjemputku walau di dalam mimpi.